Dahulu orang selalu menghubungkan Tekanan darah tinggi dengan orang yang suka marah-marah padahal tidak ada hubungannya. Hipertensi adalah peninggian tekanan darah di pembuluh Arteri. Jumlah penderita Hipertensi di Indonesia diperkirakan 15 Juta orang, hipertensi merupakan penyebab 1 dari 7 kematian di indonesia. 50% - 70% penderita diabetes menderita hipertensi, kalau tadinya menderita tekanan darah rendah begitu kena diabetes bisa beresiko menderita tekanan darah tinggi.
Penderita Hipertensi berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
Kategori | Pria | Wanita |
Usia 18 - 49 Tahun | 12% | 5% |
Usia diatas 70 Tahun | 50% | 55% |
Faktor resiko Wanita diatas 70 tahun lebih besar karena faktor Menopause
Hipertensi berdasarkan penyebab dibagi 2 golongan
- Hipertensi Essential atau Primer, terdapat pada 90% penderita, belum diketahui penyebabnya secara jelas tapi terkait dengan kerusakan pembuluh darah karena radikal bebas yang menyebabkan terjadinya endapan lemak yang lama kelamaan akan menyebabkan pembuluh darahnya jadi kaku akhirnya tekanan darahnya naik juga pada jantung.
- Hipertensi Sekunder disebabkan oleh penyakit lain atau obat-obatan, dimana 5-10% diakibatkan penyakit pada ginjal, 1-2% akibat penyakit hormonal atau penggunaan Pil KB (kalau mau pakai pil KB harus tensi dulu, kalau tinggi jangan pakai)
- Merokok
- kadar LDL tinggi (diatas 100)
- Diabetes
- obesitas
- faktor usia
- genetik
Hipertensi pada Usia Lanjut
tekanan darah ada 2 yaitu tekanan
darah atas (sistolik) pada saat jantung memompa darah dan tekanan darah
bawah (diastolik) pada saat darah kembali kejantung. Pada saat usia
makin lanjut maka tekanan darah atas (sistolik) akan terus bertambah
sampai umur 80 tahun, kalau diastolik makin turun sehingga menimbulkan
resiko yang tinggi akibta perbedaan tekanan yang cukup tinggi. Tekanan
darah Normal 120/80.
Jenis-jenis Hipertensi
- Stadium 1 140/90, ini disebut sebagai Hipertensi Ringan
- Stadium 2 160/100, hipertensi sedang
- Stadium 3 180/110, hipertensi berat
- Stadium 4 210/120, maligna atau hipertensi sangat berat (kalau tidak diobati akan menyebabkan kematian dalam 3-6 bulan)
Gejala Hipertensi
- Sebagian besar tanpa gejala, biasanya diketahu saat medical check up (saran lakukan 1 tahun sekali)
- Sakit Kepala, mudah lelah, mual, muntah, pandangan kabur, sesak napas, gelisah adalah salah satu gejala hipertensi, bila mengalami salah satu gejala ini perlu segera memeriksakan diri.
Kalau terus berlanjut bisa menyebabkan komplikasi, pandangan jadi kabur bahkan bisa menyebabkan kebutaan, ginjal menjadi tidak berfungsi, otak bisa stroke, jantung membengkak dan menyebabkan jantung koroner.
Retinopati (kerusakan pada retina) dimana plasma darah keluar dari retina menyebabkan retina jadi rusak, pandangan kabur, dan sering menyebabkan kebutaan.
Ginjal didalamnya ada sirkulasi darah, apabila pembuluh darahnya menyempit karena arterosklerosis, darah jadi tidak bisa lewat maka ginjal akan mengeluarkan hormon yang disebut Renin tujuannya untuk meningkatkan tekanan darah agar bisa lewat, namun hormon renin sangat merusak, ginjalnya jadi mengecil dan mengeras lama-lama tidak berfungsi pada akhirnya harus cuci darah. jadi kalau tekanan darah jadi naik harus segera mendapat pengobatan terutama hipertensi sedang sampai berat tadi karena efeknya bisa berkelanjutan.
Makanan yang perlu dipantang pada penderita Hipertensi sangat banyak sehingga menderita sekali hidupnya oleh karena itu sejak dini harus dijaga jangan sampai kena hipertensi
- Makanan berlemak jenuh tinggi spt : Otak, Ginjal, Paru, dan jeroan yang lainnya
- Minyak Kelapa dan Minyak Hewan tidak boleh, yang masih diperbolehkan pakai minyak Canola
- Makanan yang diolah dengan garam atau natrium harus dikurangi spt : biskuit cracker yang asin, kripik yang asin, dan makanan kering yang asin, ikan asin, micin, penyedap rasa, MSG (Monosodium Glutamat)
- Makanan atau minuman dalam kaleng spt : sarden, sosis, cornet, softdrink, buah dlm kaleng
- Makanan yang diawetkan spt : dendeng, asinan, abon, pindang, udang kering, telor asin, selai kacan dan masing banyak yang lainnya lagi.
Bagaimana mencegah Hipertensi (maksimal 130/90) :
- Hindari Radikal Bebas.
- Hindari makanan dengan kadar Natrium tinggi : Garam, MSG, dsb
- Olahraga teratur.
- Hindari Obesitas (Hidup dgn Berat Badan Ideal)
- ganti sarapan pagi dengan nutrisi herbalife
Bagaimana Mengatasi Hipertensi, apabila sudah mencapai minimal stadium 1
- Hindari Radikal Bebas.
- Hindari makanan dengan kadar Natrium tinggi : Garam, MSG, dsb
- Olahraga teratur.
- Hindari Obesitas (Hidup dgn Berat Badan Ideal)
- konsumsi herbalife-nutrisi untuk kesehatan sel
herbalife solusi hidup sehat
Apabila Tekanan Darah sudah mencapai stadium 2 maka obat dari dokter harus diminum karena sangat riskan terjadi stroke. Tekanan darah akan menjadi sangat berbahaya apabila fluktuasinya sangat tinggi misal dari 200 turun mjd 160 naik lagi mjd 210 kmd turun lagi menjadi 170, hal ini bisa mengakibatkan pecahnya pembuluh darah
Efek samping obat-obat penurun tekanan darah tinggi :
- ACE Inhibitor seperti Altace, lisinopril, enalapril, ramparil, Zestril, Kaptopril, Ramipril yang memiliki efek samping Gatal-gatal, batuk, gangguan pencernaan, berdebar-debar.
- Betablocker, Atenolol, Isoprolol, Propanolol memiliki efek samping gatal-gatal, gangguan pencernaan, kadar gula darah turun, sehingga sering ngliyeng, trigliseridnya naik.
- Kalsium Antagonis, Nifedipine (Procardia), Amlodipine, Diltiazem sering menyebabkan Sakit Kepala, Gangguan pencernaan, debar-debar, kram, mendengung ditelinga namun Golongan ini dianggap yang paling efektif.
- Angiotensin II Antagonis, Losartan, Irbesartan, Telmisartan (Golongan Obat dengan harga yang mahal) sering menyebabkan diare, kram, nyeri otot, nyeri punggung, nyeri dikaki, gangguan tidur.
- Diuretik menyebabkan sering kencing sehingga cairan banyak keluar dan tekanan darah bisa turun, jenisnya adalah Spironolakton, Furosemid/HCT sering menyebabkan Gangguan pencernaan, sering bingung, bisa menyebabkan impotensi, Ginekomastia (pembesaran payudara pada pria) karena faktor hormonal bukan karena obesitas
Post a Comment